20 Januari 2009

Ditemukannya cara diet penurun berat badan yang efektif

Para ilmuwan dari Aberdeen’s Rowett research Institute telah menunjukkan bahwa diet protein tinggi, karbohidrat rendah adalah yang paling efektif dalam menurunkan rasa lapar dan membantu menurunkan berat badan, paling tidak dalam jangka pendek. Kerja mereka telah dipublikasikan di dalam American Journal of Clinical Nutrition edisi Januari 2008.

Pria obes sehat diberi dua diet berbeda selama tinggal di institut. Kedua diet mempunyai kandungan protein tinggi (30% angka energi total dari diet), tapi berbeda dalam jumlah karbohidrat : satu diet rendah karbohidrat (4%) dan yang lain mengandung jumlah sedang karbohidrat (35% angka energi total).

Dr. Alex Johnstone, ahli penurun berat badan yang memimpin studi ini mengatakan bahwa para relawan menemukan kedua diet dalam jumlah sebanding, tapi mereka rasa lapar berkurang pada diet protein tinggi-rendah karbohidrat dibandingkan diet yang mengandung protein tinggi tinggi tapi jumlah karbohidrat sedang. Penurunan berat selama 2-4 minggu periode studi lebih besar pada diet protein tinggi-rendah karbohidrat, rata-rata 6,3 kg per orang, dibandingkan 4,3 kg pada diet karbohidrat sedang.

Bagian penting studi ini adalah membongkar seluk beluk mekanisme fisiologis di balik diet tipe ini. Telah diketahui bahwa ketika seseorang makan diet karbohidrat rendah, dalam waktu relatif singkat tubuhnya mengalihkan penggunaan glukosa sebagai bahan bakar menjadi sesuatu yang berbeda yang disebut badan-badan keton. Badan-badan keton ini adalah penekan nafsu makan dan mereka dapat mempunyai efek terhadap pusat nafsu makan di otak. Telah diketahui juga bahwa protein ini sangat baik untuk membuat orang merasa kenyang.

Dr. Johnstone mengatakan bahwa dalam studi ini mereka menunjukkan bahwa sukarelawan dengan diet protein tinggi- karbohidrat rendah mengalami ketogenik antara 1-2 hari awal diet ini sehingga diet protein tinggi-karbohidrat rendah efektif karena efek kombinasi protein dan badan-badan keton. Para relawan dengan diet ketogenik mengurangi asupan energi tanpa meningkatkan rasa lapar mereka dan hal ini adalah faktor yang sangat penting agar mereka mampu bertahan dalam diet.

Dr. Johnstone mengingatkan dalam temuannya bahwa ada tulisan yang dipublikasikan tahun lalu dari studi yang sam menunjukkan bahwa diet karbohidrat rendah memliki konsekuensi bagi kesehatan pencernaan akibat penurunan dramatis sejumlah tipe tertentu bakteri. Jadi, mereka akan melihat kembali lebih detil dari diet ini sebelum diet kateogenik karbohidrat rendah ini sebagai alat yang cocok bagi semua orang yang menginginkan mengurangi berat badan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar